Minggu, 17 Februari 2013

BERPIKIR POSITIF DAN NEGATIF BERSIFAT SITUASIONAL

Berpikir positif dan berpikir negatif, itu bersifat situasional.
Pada prinsipnya baik Berpikir positif maupun berpikir negatif kedua-duanya ada perlu dan gunanya masing-masing,...itu suatu pilihan yg harus diambil sesuai dgn situasi, kondisi, kepentingan dan kebutuhan yg ada dan terus berubah-ubah silih berganti. 


Bisa saja ketika kita sedang berpikir positif
juga sekaligus berpikir negatif ( bukan rancu 
atau galau ), tapi untuk dua hal yg berbeda atau 
bahkan untuk suatu hal ( peristiwa, persoalan, permasalahan, dlsb ) yg sama namun dari
sisi-sisinya yg lain...dalam konteks melihat suatu 
hal, persoalan, masalah, dlsb secara komprehensif
( menyeluruh ).

Berpikir positif atau negatif berdasarkan pandangan dan penilaian kepada keadaan yg ada secara objektif, realistis, rasional, logis dan proporsional.
Perlu suatu persepsi yg benar dan tepat mengenai berpikir positif dan berpikir negatif tsb, agar tdk salah kaprah.


Bagaimana cara kita memandang dan menilai sesuatu hal, keadaan, dlsb tentu bisa bersifat positif dan negatif. 
Bagaimana cara kita bereaksi, menjawab, merespon, mengambil langkah dan tindakan terhadap sesuatu hal atau keadaan mesti bersifat positif dan konstruktif.

Kalau ada orang yg seram dan tak dikenal masuk tanpa ijin ke halaman rumah anda sambil membawa senjata dlsb, maka sebaiknya anda memilih utk berpikir negatif terhadap maksud dan tujuan kedatangannya sbg kemungkinan ancaman buat kita alias segeralah siap-siaga ( siaga tiga ).... he he he, selanjutnya berpikir positif dalam arti bagaimana caranya utk merespon, mengambil sikap dan langkah-langkah yg benar dan tepat, agar anda aman dan selamat.