Minggu, 16 Maret 2014

Dengan Allah, Bersama Allah dan Hanya Allah.



Kuasa dan Kehendak Allah SWT.
Allah SWT Maha Kuasa dan Maha Berkehendak dengan sekehendakNya.
Allah SWT Maha Esa dalam Kuasa dan KehendakNya…Dia Maha Esa dengan Zat, sifat, asma dan af’alNya.
Kehendak Allah menyatakan KuasaNya.
Dengan Ijin Allah ( bi iznillah ) dan  Dengan Ridho Allah.

1.Dengan Allah  ( Billahi ) :
   Tiada daya dan kuasa makhluk kecuali dengan Allah ( Billah ) Yg Maha Agung lagi Maha Tinggi.
   Untuk Billahi Ta'ala maka harus Lillahi Ta'ala.
  

Dengan Allah ( Billah ) atau Kekal dgn Allah  ( Baqo Billah )...mengenai diri Rohani kita yg selalu dlm  sifat   ma'ani ( sifat 7 ) sesuai dgn kehendak Allah.
Sifat Ma’ani ini jumlahnya ada tujuh sifat, yaitu: Qudrat, Iradat, Ilmu, Hayat, Sama’, Bashar, dan Kalam.
Dalilnya :
Katakanlah : "Terangkanlah kepadaku jika Allah mencabut pendengaran dan penglihatan serta menutup    hatimu , siapakah tuhan selain Allah yang kuasa mengembalikannya kepadamu ?" Perhatikanlah bagaimana Kami berkali-kali memperlihatkan tanda-tanda kebesaran Kami kemudian mereka tetap berpaling juga.



Ini Inti penjelasan dari...wahuwa maakum ainama kuntum..Wafiianfusikum afalaatubshiruun..Fainnama tuwalluu wajhullah..Yang arti nya Didalam diri kamu ada Aku kenapa kamu tdk memperhatikan. Dimana pun kamu berada, Aku Ada. Kemanapun kamu menghadap di situ wajah Allah.
Hubungan Tuhan dengan hambah itu Esa tidak bercerai dan kekal sejak azali ( sejak hamba diciptakan ) sampai kapanpun selama-lamanya.

Kita ini hidup sudah di dalam Tubuh Allah ( Zohirru Robbi ), bukan Allah di dalam tubuh kita.

2.Bersama / beserta Allah ( MaAllahi ) :
 Wahuwa ma'akum Ainamakuntum [dimana kamu berada di situ ada AKU].
Kita hidup di dunia ada Allah, dia alam barzah ada Allah, dan diakhiratpun  ada Allah SWT.

Dari Abu Hurairah ra., ia berkata : Rasuulullah saw. bersabda : "Allah swt. berfirman : "Aku menurut sangkaan hambaKu kepadaKu, dan Aku bersamanya ketika ia mengingatKu. Jika ia ingat kepadaKu dalam dirinya maka Aku ingat kepadanya dalam diriKu. Jika ia ingat kepadaKu dalam kelompok orang banyak maka Aku mengingatnya dalam kelompok yang lebih baik daripadanya. Jika ia mendekat kepadaKu sejengkal, maka Aku mendekat kepadanya sehasta. Jika ia datang kepadaKu dengan berjalan maka Aku datang kepadanya dengan berlari-lari kecil''. (Hadits Riwayat Ibnu Majah).

   Allah  beserta orang-orang yang sabar, beriman dan bertaqwa, dlsb.

Ibnu Qayyim mengatakan bahwa kebersamaan Allah pada orang-orang yang sabar bukanlah kebersamaan yang umum, tapi kebersamaan yang khusus. Maksudnya, Allah membersamai orang-orang yang sabar dengan tiga cara:
  1. Allah Menjaganya
  2. Allah Melindunginya
  3. Allah Menolongnya
Kita sering dengar perkataan, “Allah bersama orang-orang yang sabar” Ini dia ayatnya:
وَاصْبِرُوا إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ
…dan bersabarlah. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar." (Q.S. Al Anfal: 46).
3.Dengan Ijin Allah ( Bi Iznillah ) :
    Tidak akan bergerak sebesar zarrahpun kecuali dengan Izin Allah SWT ( Bi Iznillah )
   Apa yg di-ijinkan oleh Allah SWT pasti akan terjadi dan tdk ada yg bisa menghalanginya.
   Apa yg di-ijinkan oleh Allah SWT terjadi belum tentu diridohiNya.
4. Dengan Ridho Allah :
    Sesuatu perbuatan akan diridohi Allah SWT jika sesuai dengan perintah dan laranganNya.
    Apa yg diridohiNya juga belum tentu di-ijinkanNya terjadi. Segala yg terjadi  tergantung kepada
    kehendak Allah SWT semata. Itu semuanya merupakan hak absolute Allah SWT utk menentukannya.

5.Dalam liputan Allah ( Fillahi ) Yg Maha Meliputi segala sesuatu sampai ke zarrah-zarrahnya dari luar
   dan dari dalam secara totalitas.

  Dalam Liputan Allah bermakna bahwa Tuhan maha meliputi Maha Ruang dan semesta alam beserta segala
  isinya...Tuhan Maha meliputi sekalian alam dan sekalian makhluk termasuk diri kita secara totalitas sampai
  ke zarrah-zarrahnya. Tuhan Maha meliputi segala sesuatu dengan Ilmu dan HadiratNya.


  Dalil2nya :

   وَلِلَّهِ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ ۚ وَكَانَ اللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ مُحِيطًا

Kepunyaan Allah-lah apa yang di langit dan apa yang di bumi , dan adalah Allah Maha Meliputi segala sesuatu . (An Nisaa-126)

اللَّهُ الَّذِي خَلَقَ سَبْعَ سَمَاوَاتٍ وَمِنَ الْأَرْضِ مِثْلَهُنَّ يَتَنَزَّلُ الْأَمْرُ بَيْنَهُنَّ لِتَعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ وَأَنَّ اللَّهَ قَدْ أَحَاطَ بِكُلِّ شَيْءٍ عِلْمًا

Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi. Perintah Allah berlaku padanya , agar kamu mengetahui bahwasanya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu , dan sesungguhnya Allah ilmu-Nya benar-benar meliputi segala sesuatu .

(At Thalaaq-12)

أَلَا إِنَّهُمْ فِي مِرْيَةٍ مِنْ لِقَاءِ رَبِّهِمْ ۗ أَلَا إِنَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ مُحِي

Ingatlah bahwa sesungguhnya mereka adalah dalam keraguan tentang pertemuan dengan Tuhan mereka Ingatlah bahwa sesungguhnya Dia Maha Meliputi segala sesuatu
(Fussillat-54)

6. Hanya Allah saja yg Ada…Lamaujudun  IllAllah.
    Secara hakikat tauhid tiada segala sesuatu yg maujud kecuali dengan Wujud Allah...tiada segala
    sesuatu yg ada kecuali diadakan Allah…segala sesuatu ada dalam keberadaan Allah SWT.
    Secara syariat : ada Allah yg Maha ada ( Maha Pencipta, dlsb ) dan ada sekalian makhluk yg diadakan
    ( diciptakan ) oleh Allah SWT.

Ingatlah bahwa kesimpulan tauhid itu: "Laa mawjudun illa Allah"
Maka tujuan kebertuhanan kita dalam tauhid itu sampai benar-benar merasakan hanya Allah saja ADA.
Kalau sudah Allah saja ADA. Mana ada lagi diri, mana ada lagi zat, mana ada lagi sifat, mana ada lagi yang mengaku dan yang diakui: diam sediam-diamnya.

"Man arafakallahu kalla lisanuhu"
"Siapa yang mengenal sebenar-benar Tuhan, kelu lidahnya."
Tenggelam dalam lautan makrifatullah.