Minggu, 27 April 2014

Ikhtiar...



Ikhtiar...
Ikhtiar wajib tapi bukan satu jaminan pasti berhasil, karena ikhtiar itu bukan Tuhan. Sejatinya ikhtiar untuk menambah keta'atan kita pada Allah, menambah ibadah kita pada Allah.. Itulah ikhtiar.
Kalau tidak ikhtiar dari mana punya uang, mau makan dari mana kalau tidak ikhtiar, tidak boleh kita berkata dan berkeyakinan seperti itu, sebab masalah rizki itu urusan Allah Swt., mau didatangkan melalui ikhtiar atau tidak yang penting kita melakukan ikhtiar, karena diperintahkan oleh Allah Swt.
Jangan punya keyakinan kalau tidak ikhtiar akan mati, karena ikhtiar bukan Tuhan. Mau diberi atau tidak, itu urusan Allah. Ikhtiar hakikatnya untuk melaksanakan syariat ( Perintah Allah SWT ) dan sebagai melaksanakan Ibadah juga.
Manusia kan hanya bisa berikhtiar ( termasuk berdo'a ) dgn menyandarkan segala ikhtiarnya ( bertawaqqal ) kepada Allah SWT.
Ingat : Perbuatan manusia ( makhluk ) tdk memberi bekas, sedangkan yg bisa memberi bekas ( menentukan, menjadikan dan mengadakan segala sesuatu ) hanya perbuatan Allah SWT Yg Maha Kuasa dan Maha Berkehendak dgn sekehendakNya.

Jumat, 25 April 2014

Ruh Yakin.





Ruh Yakin.
Ruh adalah zat hidup dan merupakan hal terpenting dalam diri manusia yang membuatnya hidup.
Dengan ruh inilah Allah SWT telah memuliakan manusia, karena dengan unsur inilah manusia dapat hidup, bisa mengerti, mengingat, berfikir, mengetahui, berkehendak, berikhtiar, memilih, mencintai, dan lain sebagainya.

“Lalu Ia sempurnakan kejadiannya, Ia tiupkan pada sebagian dari RuhNya dan Ia jadikan bagi kamu pendengaran dan penglihatan dan hati tetapi sedikit sekali kamu bersyukur.”. Surat 32 (AS-SAJ’DAH) ayat 9 “.
Ayat di atas pun mengisyaratkan kepada kita, telinga bisa berfungsi sebagai pendengaran, mata bisa berfungsi sebagai penglihatan dan hati bisa berfungsi sebagai alat untuk memahami karena adanya Ruh pada diri kita.

Ruh bagaikan resonansi dari sifat-sifat Allah. Sifat-sifat Allah ( Ilahiah ) yang merembes ke dalam jiwa seorang manusia bersumber dari sifat-sifat Allah di dalam ruhnya. Resonansi itu terjadi disebabkan adanya keselarasan frekwensi antara hati, pikiran, ucapan dan sikap perbuatannya. Semakin sinkron semuanya itu, maka akan semakin harmonilah frekuensinya.
Artinya manusia mempunyai potensi yang luar biasa dahsyat jika ia secara sadar mau menghidupkan RUH YAKIN dalam dirinya.

Menghidupkan Ruh keyakinan dalam segala hal tindak perbuatannya sebagai ikhtiarnya untuk mencapai berbagai kehendak dan keinginannya dengan yakin seyakin-yakinnya bahwa Tuhan akan mengabulkan / memperkenankan kehendak dan keinginan siapa saja yang mau berbaik sangka, berdoa dan berikhtiar secara maksimal sesuai Sunatullah dgn menyandarkan sepenuhnya semua ikhtiar yg dilakukannya tersebut kepada Tuhan Yg Maha Kuasa dan Maha Berkehendak atas segala sesuatu..serta ikhlas menerima apapun hasilnya.

Sabtu, 19 April 2014

Belajar dari berbagai hal.




Learning By doing..belajar sambil bekerja dan belajar dari pekerjaan.
Belajar dari trial and error..belajar dari percobaan dan kekeliruan.
Belajarlah dari berbagai pengalaman diri sendiri dan orang lain.
Belajarlah dengan Ilmu.
Belajarlah dari Pengalaman Ilmu.
Di sebalik kegelapan ada cahaya.
Dalam setiap masalah tersembunyi solusi.
Dalam setiap kesulitan bersamanya ada kemudahan.
Kita harus belajar solusi dan kemudahan dari masalah dan kesulitan yg ada.

Kamis, 17 April 2014

Man prosposes but God disposes.


Man prosposes but God disposes.
Manusia yg berencana tapi Tuhan yg menentukan ( bagaimana hasilnya ).
Tiada daya dan kuasa sekalian makhluk, kecuali dengan Allah.
Kuasa dan Kehendak Allah menentukan segalanya dan di atas segalanya.
Tuhan menyatakan segala KehendakNya dgn KuasaNya.
Berserah dirilah senantiasa kepada Allah..berbaik sangka dan pasrahkan segala keinginan, hajat, dan rencana kita kepada KehendakNya, Insya Allah kehendak kita akan dicukupkan dan mendapat pertolonganNya.
Mohonkanlah yg terbaik utk kita menurut KehendakNya bukan menurut kehendak kita dan yakinlah bahwa Allah Yg Maha Pengasih lagi Maha Penyayang lebih mengetahui apa yg terbaik utk kita.
Segala yg terjadi pd hakikatnya adalah KehendakNya bukan kehendak makhluk.
INNAMA AMRUHU IDZA ARODA SYAI’AN AYYAQULA LAHU KUN FAYAKUN.


Manusia hanya bisa berencana dan berikhtiar utk mewujudkan rencananya, namun segala sesuatunya hanya Tuhan yg menentukannya. Olehkarena itu manusia juga wajib berbaik sangka, berdo'a dan bertawaqqal kepada Allah SWT serta ikhlas menerima ketentuanNya.
Di dalam ilmu tauhid baharu tidak bisa memberi bekas. Artinya, manusia tidak bisa mengadakan yang “tidak ada” menjadi “ada”. Perbuatan manusia itu tashilul hasil, manusia hanya bisa mengubah bentuk dari yang sudah “ada” kepada bentuk yg lain dgn ijin Tuhan ( Bi Iznillah ). Sedangkan Tuhan, Perbuatan-Nya memberi bekas; bisa mengadakan / menciptakan yang “tidak ada” menjadi “ada”.

Selasa, 15 April 2014

Tuhan Maha Meliputi


Maha Meliputi :
Menurut yg sy pahami kata tsb bermakna sbb :
Tuhan Maha meliputi segala sesuatu secara totalitas sampai ke zarrah-zarrahnya..tdk ada yg luput dari liputanNya.
Tuhan Maha meliputi segala sesuatu dengan Ilmu dan hadiratNya.
Tuhan Maha meliputi segala sesuatu dgn Zat, Sifat, Asma, dan Af’alNya.
Tuhan Maha meliputi segala sesuatu dgn DiriNya Yg Maha Meliputi dan Maha Laysa Kamitslihi Syaiun.
Sekalian makhluk diliputi oleh Nur Muhammad, Nur Muhammad diliputi oleh Nur Allah ( Zat Mutlak ),..
Nur Allah diliputi oleh Allah SWT.
Karena pada hakikatnya semuanya itu adalah Esa ( satu / Ahad ) yakni Tuhan MahaEsa dengan Zat, Sifat, Asma, Af'alNya.

Rabu, 09 April 2014

AWAL, AKHIR, ZOHIR DAN BATHIN..HANYA ADA ALLAH



Sekalian makhluk..sekalian alam beserta segala isinya..segala sesuatu..HAKIKATNYA TIDAK ADA.

*SECARA HAKIKAT TAUHID & SECARA ABSOLUTE YG ADA HANYA TUHAN, yakni :
-Tuhan Yg Maha Laysa Kamitslihi Syaiun (Tuhan yg tdk ada seumpamaNya…
tdk ada tafsirannya )...yg tiada berhuruf dan tiada bersuara. Tuhan tdk berzat,
bersifat, berasma, dan beraf’al.
-Tuhan Yg Maha Esa, Maha hidup, Maha Berdiri dgn sendiriNya, Maha Meliputi segala sesuatu, Maha dari segalanya, dlsb…singkat kata : TUHAN YG MAHA SEMPURNA.
AWAL, AKHIR, ZOHIR DAN BATHIN..HANYA ADA ALLAH, TIDAK ADA LAINNYA.
DIA AWAL YG TIADA BERMULA ( QADIM AZALI ), DIA AKHIR YG TIADA BERKESUDAHAN ( BAQO KEKAL ABADI SELAMANYA ), DIA YG ZOHIR DAN DIA YG BATHIN. YG ADA HANYA DIA..ALLAH SWT.

* SECARA SYARIAT..ada Tuhan ( Maha Pencipta ) dan ada pula sekalian makhluk yg diciptakan / diadakan Tuhan.
-Tuhan telah menciptakan sekalian makhluk yakni sekalian alam beserta segala isinya
melalui dan dgn mengadakan Zat, Sifat, Asma. Dan Af’alNya. Tuhan Maha Esa dgn
Zat, Sifat, Asma, dan Af’alNya.
-Adanya sekalian makhluk dalam keberadaan Tuhan Yg Maha Meliputi.
-Adanya sekalian makhluk bersifat relative, Diciptakan dari tiada menjadi ada.
Sekalian makhluk ada karena diadakan / diciptakan oleh Tuhan dan bergantung sepenuhnya kepada Kuasa dan Kehendak Tuhan.


secara syariat Allah Berkehendak meng-ada-kan baharu alam termasuk diri-diri kita.. itu juga jangan dinafi-nafikan.

secara syariat: kita ada, Allah ADA. Kita di-ada-kan Allah, sedangkan Allah tiada yang meng-ada-kan-Nya.
Secara makrifat: Laa Maujudun illallah: yang ADA hanya Allah.

Maksudnya adanya sekalian makhluk itu bersifat relative, diciptakan dari tiada menjadi ada. Sekalian makhluk ada karena diadakan / diciptakan oleh Tuhan dan bergantung sepenuhnya kepada Kuasa dan Kehendak Tuhan. Adanya Allah bersifat absolute ( mutlak ). Dari sisi adanya Allah terhadap adanya makhluk itu, maka pd hakikatnya sekalian makhluk itu tdk ada ( secara hakiki tauhidnya dan secara absolute ) yg ada hanya Allah.

 Intinya lebih kurang sbb :
"Penyaksian yang hakiki adalah secara makrifat melihat Allah dalam segala sesuatu dan pada setiap waktu. Pandangannya terhadap sekalian makhluk tidak menutup pandangannya terhadap Allah SWT".

Kesimpulan tauhid itu: "Laa maujudun illa Allah".

Ada juga yg menjelaskan tentang istilah " Hanya Allah yg Ada " tsb sbb :
Jasad kita dari Nur Muhammad tentulah jasad kita satu ( Esa ) dengan Nur Muhammad.
Nur Muhammad dari Nur Allah ( Nur Ilahi ) tentulah Nur Muhammad satu dengan Nur Ilahi...
Jasad dan Nur Muhammad satu dengan Nur Ilahi.
Nur Ilahi dari Tuhan tentulah Nur Ilahi Esa dengan Tuhan, ..Esanya Nur Ilahi ( Nur Allah ) dengan Tuhan, inilah yg dikatakan Tuhan saja yang Ada.

Minggu, 06 April 2014

Titik sembunyi di dalam huruf.



Titik sembunyi di dalam huruf...tapi bukan titik sandora yg pandai menyanyi 
Semua huruf berasal dari titik.
Sebenarnya " titik" itu tidak terhijab, tidak terlindung, tidak terdinding dan tidak tersembunyi. 

Titik itu sebenarnya tetap terzahir pada sekalian huruf, namun ianya dikatakan tersembunyi 
disebalik huruf-huruf. Titik bukan huruf, tetapi terzahir pada tiap-tiap huruf.
Titik senantiasa terzahir dan terangkum pada setiap huruf, hanya kitanya saja yang selalu terlepas pandang,

tergantung pada bagaimana cara kita memandang huruf-huruf tersebut.

Istilah, qias, dan pemahaman makna hakiki.



Istilah, qias, dan pemahaman makna hakiki.
Hati-hati..jangan terjebak dan terkeliru di dalam istilah dan qias.
Istilah dan qias itu diadakan untuk membantu mendekatkan pemahaman kepada makna hakikinya...bukan untuk sebaliknya malah menjauhkan. Bukan qiasnya yg penting, tapi adalah pemahaman makna hakikinya.
Tidak sedikit orang yg telah terjebak, terkeliru dan bingung dalam istilah dan qias sampai berpuluh-puluh tahun bahkan lebih lama daripada itu bisa selama hidupnya.



Yg terpenting adalah substansi dan esensinya bukan kata-kata, istilah atau qiasnya.
Bahasa, istilah, qias, sudut pandang dan cara pendekatannya memang banyak dan berbeda-beda...tapi yg terpenting itu adalah maksud, arah dan tujuannya tetap satu...yaitu satu dalam pengetahuan, pemahaman dan keyakinan yg sama.

Di balik simbolik ada makna.
Di balik makna ada rahasia.
Di balik rahasia ada inti rahasia.
 

Banyak jalan menuju Borneo..I love Borneo

Jumat, 04 April 2014

Maha Ruang..Zahirru Rabbi




      Maha Ruang = Zahiru Rabbi :
  • - Af'alnya / tubuhnya = Diam, maka disebut Tubuh Diam
    - Sifatnya = kosong sebersih-bersihnya ( sebelum ada titik ),
    itulah sebabnya disebut dgn : kosongnya kosong.
    - Asmanya = Allah ( Ismu Zat ) disebut juga Nur Ilahi / Nur Allah.
    - Zatnya = Zat Mutlak ( zat semata ) = Zatul Buhti.

    Maha Ruang = Zahiru Rabbi = Tubuh Tuhan.........
    bersifat Qadim ( tdk rusak-binasa ),
    Qiyamuhu binafsihi ( berdiri dgn sendirinya dan tdk memerlukan tempat ), meliputi sekalian alam sampai ke zarrah-zarrahnya,
    dan Laysa kamitslihi syaiun ( tdk ada yg menyerupainya / tdk ada tafsirannya ).
    Tubuh Tuhan sudah diperlihatkannya dalam bentuk sifatnya
    " Laisya kamitslihi syaiun" ( yg tidak menyerupai sesuatu /
    tdk ada tafsirannya ). Sifat kosong yg sekosong-kosongnya
    = kosongnya kosong itu sama dgn yg tdk ada tafsirannya
    ( Sifat Laisya Kamitslihi Syaiun ).

    Tubuh Tuhan tidak dapat diraba dengan telapak tangan, tak bisa dicium
    dengan hidung, tidak dapat dirasa dengan lidah karena Esa dengan
    Diri kita...juga dgn semesta alam.
Karena zahiru Rabbi sudah esa dgn sekalian alam dan diri kita...yg mana semesta alam beserta sekalian makhluk termasuk diri kita zohir dan bathin semuanya berada dalam tubuh Tuhan ( Maha Ruang ), mk tdk ada istilah kita perlu lagi masuk atau raib ke Tubuh Tuhan...tapi cukuplah disadari aja dgn keyakinan hakiki....

tuhan tidak perlu menampakkan wujud aslinya sampai hari kiamat pun, karena tubuhnya sudah di perlihatkannya dalam bentuk sifatnya "laisya kamisihi syaiun" tidak bertempat, tidak menyerupai sesuatu meliputi sekalian alam

kita ini sudah dipandangkan nya dalam bentuk maha ruang karena asik memandang yang ada d maha ruang ( SEKALIAN MAKHLUK ) lupa dengan di pandangkan ..

SIFAT, ASMA, DAN AF'ALNYA ESA DAN BERDIRI PADA ZATNYA.



SIFAT, ASMA, DAN AF'ALNYA ESA DAN BERDIRI PADA ZATNYA.

4 April 2014 pukul 21:50
SIFAT, ASMA, DAN AF'ALNYA ESA DAN BERDIRI PADA ZATNYA.

Allah SWT dan af'alNya ( perbuatannya) adalah beda /tdk sama
tapi Esa tiada berpisah, demikian pula Allah dgn Zat,  Sifat, dan
AsmaNya. Bahwa Zat adalah Diri dari Sifat, Asma dan Af'alNya.
Dgn kata lain : Af'al, asma, dan sifatNya semuanya
berdiri pada ZatNya...dan ZatNya pula berdiri dgn Allah SWT.
Ada Zat tentu ada Sifat, Asma dan Af'alNya demikian pula
sebaliknya. Ada Sifat pasti ada Zat, Nama, dan Af'alNya.....
karena semuanya itu adalah esa dan berdiri pada Zatnya...
dan ZatNya pula berdiri dgn Allah SWT.
Zat Allah ( Zatullah ) adalah : Zat mutlak = Zat semata =
Zatul Buhti = Nur Ilahi = Tubuh Maha Suci = Tubuh Diam =
Tubuh Alam = Tubuh Tuhan ( Zahiru Rabbi ) =Maha Ruang
= Muhammad Awal, dlsb.

Zat Allah ( Zatullah ) jika dilihat dari :
- Af'alnya / tubuhnya = Diam, maka disebut Tubuh Diam
- Sifatnya = kosong yg sekosong2nya...sebersih-bersihnya
  ( sebelum ada titik ), itulah sebabnya disebut dgn kosongnya kosong.
- Asmanya = Allah ( Ismu Zat ) disebut juga Nur Ilahi / Nur Allah.
- Zatnya = Zat Mutlak ( zat semata ).

TUHAN MENGADAKAN ZAT, SIFAT, ASMA, DAN AF'ALNYA MENJADI SEKALIAN ALAM. YG PERTAMA DIADAKAN TUHAN ADALAH NUR ILAHI, KEMUDIAN DARI NUR ILAHI ( NUR ALLAH ) DIADAKAN NUR MUHAMMAD, BARU KEMUDIAN DICIPTAKAN SEKALIAN MAKHLUK ( BAHARU ) DARI NUR MUHAMMAD TSB, MAKA DISEBUT NUR MUHAMMAD BAPAK ( ASAL ) SEKALIAN BAHARU.

SEMESTA ALAM..SEKALIAN MAKHLUK ( BAHARU ) TERMASUK DIRI KITA
MERUPAKAN WUJUD DARI ZAT, SIFAT, ASMA DAN AF'AL ALLAH.

ALLAH SWT MAHA ESA DENGAN DAN MAHA MELIPUTI ZAT, SIFAT, ASMA, DAN
AF'ALNYA...BERARTI ALLAH SWT MAHA ESA DENGAN MAHA RUANG DAN
SEMESTA ALAM BESERTA SEGALA ISINYA TERMASUK DIRI KITA ZOHIR-BATHIN
.
..SAMPAI KE ZARRAH2NYA.

Tuhan Maha Esa dgn af'alNya, AsmaNya, SifatNya, dan ZatNya,
tapi Tuhan bukan / beda dgn Zat, Sifat, Asma, dan Af'alNya.
Tuhan bukan Zat, tapi Robbil 'Izzati.
Kalau ada Zat,Sifat, Asma dan Af'alNya...tentulah ada Yg Empunya Zat,
Sifat, Asma dan Af'alNya tersebut itulah Tuhan Yg Maha Pencipta /
menjadikan, pemilik, penguasa dan penentu Maha Ruang dan semesta
alam beserta sekalian isinya.


Zat,Sifat, Asma dan Af'alNya adalah yg diadakan oleh Tuhan Yg Maha
mengadakan / Maha Pencipta.

Tuhan membuktikan kemahaesaan Diri-Nya: di-ada-kan-Nya Zat, Sifat,
Asma, Af`al-Nya menjadi sekalian alam. Itulah sebabnya alam itu
disebut Rahasia Tuhan. Rahasia-Nya.


Kalau kita sudah tahu yang dinamakan Rahasia Tuhan itu, tahulah kita bahwa Tuhan adalah tidak ber-Zat, tidak ber-Sifat, tidak ber-Asma, tidak ber-Af`al. Tuhan menjadikan Zat, Sifat, Asma, Af`al, tentulah Tuhan bukan Zat, bukan Sifat, bukan Asma, bukan Af`al karena tidak ada yang menjadikan [atau menciptakan] Tuhan.
Hadist Qudsi :
SEMBAHLAH AKU, JANGAN KAU SEMBAH ZATKU, JANGAN KAU SEMBAH SIFATKU, JANGAN KAU SEMBAH ASMAKU, JANGANLAH KAU SEMBAH AF'ALKU.
Tuhan tdk BerZat, tdk Bersifat, tdk BerAsma dan tdk BerAf'al, karena Tuhan bersifat Qadim-Azalitetap adanya sejak azali, Baqa ( Kekal abadi ) selamanya tdk pernah berubah dan tidak akan pernah berubah sampai kapanpun juga.

Zat Allah adalah Zat mutlak = zat semata-mata = Nur Allah = Cahaya Diri Tuhan.
Zat Mutlak ini adalah Sifat pada Tuhan...Sifat Tuhan.

Di dalam Biji ada akar dan pohon.



Di dalam biji mangga ada dan tersembunyi cikal-bakal : akar, pohon, ranting, dan daun-daun.
Akar, pohon, dahan, ranting, dan daun-daun tsb tidak dan belum kelihatan secara zohirnya.
Semuanya itu belum wujud secara zohir tapi tersembunyi di dalam biji mangga secara substansial dan esensial.

Darimana kita kok bisa tahu, paham dan yakin bahwa di dalam biji mangga itu ada substansi dan esensi akar, pohon, dahan, ranting dan daun-daun ?
tentu dari ilmu pengetahuan dan pengalaman...dari " Pengalaman ilmu ".
 


Biji buah itu bagaikan suatu titik yg mengandung segala huruf yg belum wujud ..yg belum dituliskan secara  konkret.di alam nyata.

Cara pandang dan wawasan.

Cara pandang dan wawasan.
Ternyata cara pandang dan wawasan seseorang sangat mempengaruhi cara berpikir dan cara pemahamannya terhadap sesuatu hal ( persoalan atau permasalahan). Kalau cara pandangnya terlalu picik dan wawasannya sempit maka cara berpikir dan cara pemahamannya cenderung tidak benar atau tidak tepat. Dalam melihat sesuatu hal cenderung tidak atau kurang memperhatikan kaitannya dari sisi kontekstual dan kausalitasnya....
Dalam konteks apa ini ?
Mengapa begini atau begitu ?
Kalau begitu maka begini
Apa, bagaimana dan kemana kaitan hubungan sebab akibatnya hal ini ?.

Rabu, 02 April 2014

We are always in between two opposite.



We are always in between two opposite
Between confidence and doubt
Between expectation and realization.
Between that which is hidden and obvious.
Between essence and existence.
Between potential and actual.
Between the symbolic and substance.
Between energy and matter.
Strive to continue For change and make it happen.